Senin, 25 November 2013
Sabtu, 09 November 2013
Tugas v-class Analisis Kinerja Sistem (pretest)
Untuk mengamankan suatu sistem informasi, apa saja yang perlu dilindungi ?
1. Aset Fisik
- Brainware/Orang (programmer, end user, analis, dll)
- Hardware (media penyimpanan, printer, terminal, dll)
- Fasilitas (furnitur, ruang kantor, ruang komputer, dll)
- Dokumentasi
- Supplies (kertas, kaset, dll)
2. Aset Logika
- Data atau informassi dan software termasuk sistem
- Aplikasi
menurut saya hanya itu saja yang perlu dilindungi dalam suatu sistem informasi
1. Aset Fisik
- Brainware/Orang (programmer, end user, analis, dll)
- Hardware (media penyimpanan, printer, terminal, dll)
- Fasilitas (furnitur, ruang kantor, ruang komputer, dll)
- Dokumentasi
- Supplies (kertas, kaset, dll)
2. Aset Logika
- Data atau informassi dan software termasuk sistem
- Aplikasi
menurut saya hanya itu saja yang perlu dilindungi dalam suatu sistem informasi
Tugas v-class Analisis Kinerja Sistem (postest)
Langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan
Aset : Perlindungan aset merupakan hal yang penting dan merupakan langkah awal dari berbagai implementasi keamanan komputer.
Analisis Resiko : tentang identifikasi akan resiko yang mungkin terjadi, sebuah even yang potensial yang bisa mengakibatkan suatu sistem dirugikan.
Perlindungan : Kita dapat melindungi jaringan internet dengan pengaturan internet firewall yaitu suatu akses yang mengendalikan jaringan internet yang menempatkan web dan FTP server pada suatu server yang sudah dilindungi firewall.
Alat : alat atau tool yang digunakan pada suatu komputer merupakan peran penting dalam hal keamanan karena tool yang digunakan harus benar-benar aman.
Prioritas : jika keamanan jaringan merupakan suatu prioritas, maka suatu organisasi harus membayar harga baik dari segi material maupun non-material. Suatu jaringan komputer pada tahap awal harus diamankan dengan firewall atau lainnnyya yang mendukung suatu sistem keamanan.
Ada 4 langkah yang diambil dalam mendefinisikan resiko, yaitu :
1. Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari resiko
2. Kenali resiko
3. Tentukan tingkat-tingkat dari dampak yang ditimbulkan resiko pada perusahaan
4. Analisis kelemahan-kelemahan perusahaan
Kontrol teknis adalah kontrol yang dibangun dalam sistem oleh pengembang selama siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Auditor internal dalam tim proyek harus memastikan bahwa kontrol telah disertakan sebagai bagian dari perancangan sistem. Sebagian besar kontrol keamanan berdasarkan pada teknologi perangkat keras dan perangkat lunak. Kontrol yang biasa dipakai saat ini adalah sebagai berikut :
1. Kontrol terhadap akses
2. Sistem deteksi gangguan
3. Firewalls
4. Kontrol kriptografi
5. Kontrol fisik
Sumber :
http://danangkyend.blogspot.com/2013/01/aset-sistem-informasi-harus-dilindungi.html
http://malaboston.blogspot.com/2012/11/aset-sistem-informasi-harus-dilindungi.html
Aset : Perlindungan aset merupakan hal yang penting dan merupakan langkah awal dari berbagai implementasi keamanan komputer.
Analisis Resiko : tentang identifikasi akan resiko yang mungkin terjadi, sebuah even yang potensial yang bisa mengakibatkan suatu sistem dirugikan.
Perlindungan : Kita dapat melindungi jaringan internet dengan pengaturan internet firewall yaitu suatu akses yang mengendalikan jaringan internet yang menempatkan web dan FTP server pada suatu server yang sudah dilindungi firewall.
Alat : alat atau tool yang digunakan pada suatu komputer merupakan peran penting dalam hal keamanan karena tool yang digunakan harus benar-benar aman.
Prioritas : jika keamanan jaringan merupakan suatu prioritas, maka suatu organisasi harus membayar harga baik dari segi material maupun non-material. Suatu jaringan komputer pada tahap awal harus diamankan dengan firewall atau lainnnyya yang mendukung suatu sistem keamanan.
Ada 4 langkah yang diambil dalam mendefinisikan resiko, yaitu :
1. Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari resiko
2. Kenali resiko
3. Tentukan tingkat-tingkat dari dampak yang ditimbulkan resiko pada perusahaan
4. Analisis kelemahan-kelemahan perusahaan
Kontrol teknis adalah kontrol yang dibangun dalam sistem oleh pengembang selama siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Auditor internal dalam tim proyek harus memastikan bahwa kontrol telah disertakan sebagai bagian dari perancangan sistem. Sebagian besar kontrol keamanan berdasarkan pada teknologi perangkat keras dan perangkat lunak. Kontrol yang biasa dipakai saat ini adalah sebagai berikut :
1. Kontrol terhadap akses
2. Sistem deteksi gangguan
3. Firewalls
4. Kontrol kriptografi
5. Kontrol fisik
Sumber :
http://danangkyend.blogspot.com/2013/01/aset-sistem-informasi-harus-dilindungi.html
http://malaboston.blogspot.com/2012/11/aset-sistem-informasi-harus-dilindungi.html
Jumat, 28 Juni 2013
Tugas Bahasa Indonesia ke-4
Pergeseran Bahasa Pada Masyarakat
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multilingual dan multikultural yang sarat dengan terjadinya fenomena kebahasaan. Hal ini disebabkan adanya kontak bahasa yang tidak dapat dihindari, khususnya di daerah perbatasan. Perebutan pengaruh pemakaian bahasa (bahasa ibu) oleh masing-masing pemilik bahasa sangat menentukan keberlangsungan bahasa yang dimilikinya. Untuk itu, keloyalitasan penutur bahasa ibu sangat memengaruhi keberadaan bahasa ibu dalam komunikasi. Semakin tinggi loyalitas pemakaian bahasa ibu akan berpeluang eksistensi bahasa ibu sulit bergeser dalam masyarakat tutur. Sebaliknya, semakin rendah loyalitas pemakaian bahasa ibu akan berpeluang terjadinya pergeseran bahasa dan lambat laun akan terjadi kepunahan bahasa ibu.
Pergeseran bahasa itu terjadi manakala masyarakat pemakai bahasa memilih suatu bahasa baru untuk mengganti bahasa sebelumnya. Dengan kata lain, pergeseran bahasa itu terjadi karena masyarakat bahasa tertentu beralih ke bahasa lain, biasanya bahasa yang dominan dan berprestise, lalu digunakan dalam ranah-ranah pemakaian bahasa yang lama, pemertahanan bahasa dalam masyarakat bahasa tetap menggunakan bahasa-bahasa secara kolektif atau secara bersama-sama dalam ranah-ranah pemakaian tradisional.
Keragaman bahasa daerah sebagai bahasa ibu oleh masing-masing penutur saat ini didapati mendapat tantangan atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa asing. Untuk itu, pergeseran bahasa ataupun pemertahanan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dimungkinkan mewarnai kondisi yang demikian. Hal ini selaras dengan pendapat Wilian (2005:94) sebagai bangsa yang multilingual, gejala pergeseran bahasa itu memang juga sedang melanda bahasa daerah (bahasa ibu) di Indonesia. Misalnya, penelitian Gunarwan (2001) yang menghasilkan temuan bahwa bahasa Lampung (bahasa daerah) tergeser akibat adanya desakan bahasa Indonesia. Di samping itu, pergeseran bahasa (language shift) juga bisa terjadi di kalangan generasi muda. Sebagaimana penelitian bahasa Tonsea di Sulut yang dilakukan oleh Wantania (1996) dan Siregar et.al (1998) yang meneliti kasus pemertahanan bahasa dan sikap bahasa masyarakat bilingual di Medan.
Sehubungan dengan uraian di atas, wilayah perbatasan sangat rentan terjadinya pergeseran bahasa, khususnya ranah keluarga yang digunakan sebagai sarana kali pertama pemerolehan bahasa ibu. Untuk itu, pergeseran bahasa Jawa pada masyarakat wilayah perbatasan Jawa-Sunda dalam ranah keluarga di Losari diasumsikan dapat terjadi. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi kontak bahasa antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda ditambah dengan bahasa Indonesia bahkan bahasa asing dalam peristiwa tutur. Situasi kebahasaan yang demikian memberikan peluang terjadi pergeseran bahasa Jawa, khususnya dalam ranah keluarga. Selanjutnya, ranah keluarga tersebut dijadikan fokus dalam penelitian pergeseran bahasa Jawa pada masyarakat wilayah perbatasan Jawa-Sunda di Losari. Pengfokusan penelitian ini didasarkan pada anggapan bahwa ranah keluarga terdapat pada setiap masyarakat bahasa dan dapat mewakili potret masyarakat yang diteliti secara menyeluruh.
Dampak Globalisasi terhadap Sikap Bahasa
Globalisasi sudah menjadi fenomena semesta; globalisasi, suka atau tidak suka, juga mengubah sikap bahasa penutur Indonesia terhadap BI, terutama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya terhadap BI resmi, penggunaan BI resmi, termasuk bahasa nasional, dianggap kurang bergengsi (kurang prestise), kurang nyaman (comfort), kurang canggih, bahkan dirasakan kurang aksi/kurang bergaya (prestige motive). Sikap ini juga terjadi pada media-media elektronik kita, dengan dalih era globalisasi, mata-mata acara ditayangkan dengan bahasa Inggris, malahan presenternya pun menggunakan bahasa gado-gado.
Demikian pula halnya sikap bahasa terhadap bahasa daerah, bahasa daerah kita cenderung telah tergusur karena penggunaan bahasa daerah dianggap kampungan. Sikap seperti itu tidak boleh terjadi; ini amat berbahaya karena penggusuran terhadap bahasa daerah akan berakibat terhadap tergusurnya kebudayaan daerah; hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal; ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri; masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan.
Setakat ini sikap bahasa yang lain adalah kecenderungn memberi gengsi tinggi terhadap BI ragam rendah/ragam bahasa gaul, termasuk suka mencampur-campur unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di samping suka beralih-alih ke bahasa tersebut, padahal konteks dan situasi komunikasi tidak menuntutnya. Dengan kata lain, terdapat tumpang-tindih ranah penggunan bahasa. Ranah yang menuntut penggunaan bahasa resmi disulih dengan bahasa ragam rendah/bahasa gaul; konteks dan situasi interaksi resmi disulih dengan bahasa campur-campur atau dengan konstruksi wacana yang penuh dengan interferensi dari nonbahasa Indonesia resmi.
Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multilingual dan multikultural yang sarat dengan terjadinya fenomena kebahasaan. Hal ini disebabkan adanya kontak bahasa yang tidak dapat dihindari, khususnya di daerah perbatasan. Perebutan pengaruh pemakaian bahasa (bahasa ibu) oleh masing-masing pemilik bahasa sangat menentukan keberlangsungan bahasa yang dimilikinya. Untuk itu, keloyalitasan penutur bahasa ibu sangat memengaruhi keberadaan bahasa ibu dalam komunikasi. Semakin tinggi loyalitas pemakaian bahasa ibu akan berpeluang eksistensi bahasa ibu sulit bergeser dalam masyarakat tutur. Sebaliknya, semakin rendah loyalitas pemakaian bahasa ibu akan berpeluang terjadinya pergeseran bahasa dan lambat laun akan terjadi kepunahan bahasa ibu.
Pergeseran bahasa itu terjadi manakala masyarakat pemakai bahasa memilih suatu bahasa baru untuk mengganti bahasa sebelumnya. Dengan kata lain, pergeseran bahasa itu terjadi karena masyarakat bahasa tertentu beralih ke bahasa lain, biasanya bahasa yang dominan dan berprestise, lalu digunakan dalam ranah-ranah pemakaian bahasa yang lama, pemertahanan bahasa dalam masyarakat bahasa tetap menggunakan bahasa-bahasa secara kolektif atau secara bersama-sama dalam ranah-ranah pemakaian tradisional.
Keragaman bahasa daerah sebagai bahasa ibu oleh masing-masing penutur saat ini didapati mendapat tantangan atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa asing. Untuk itu, pergeseran bahasa ataupun pemertahanan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dimungkinkan mewarnai kondisi yang demikian. Hal ini selaras dengan pendapat Wilian (2005:94) sebagai bangsa yang multilingual, gejala pergeseran bahasa itu memang juga sedang melanda bahasa daerah (bahasa ibu) di Indonesia. Misalnya, penelitian Gunarwan (2001) yang menghasilkan temuan bahwa bahasa Lampung (bahasa daerah) tergeser akibat adanya desakan bahasa Indonesia. Di samping itu, pergeseran bahasa (language shift) juga bisa terjadi di kalangan generasi muda. Sebagaimana penelitian bahasa Tonsea di Sulut yang dilakukan oleh Wantania (1996) dan Siregar et.al (1998) yang meneliti kasus pemertahanan bahasa dan sikap bahasa masyarakat bilingual di Medan.
Sehubungan dengan uraian di atas, wilayah perbatasan sangat rentan terjadinya pergeseran bahasa, khususnya ranah keluarga yang digunakan sebagai sarana kali pertama pemerolehan bahasa ibu. Untuk itu, pergeseran bahasa Jawa pada masyarakat wilayah perbatasan Jawa-Sunda dalam ranah keluarga di Losari diasumsikan dapat terjadi. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi kontak bahasa antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda ditambah dengan bahasa Indonesia bahkan bahasa asing dalam peristiwa tutur. Situasi kebahasaan yang demikian memberikan peluang terjadi pergeseran bahasa Jawa, khususnya dalam ranah keluarga. Selanjutnya, ranah keluarga tersebut dijadikan fokus dalam penelitian pergeseran bahasa Jawa pada masyarakat wilayah perbatasan Jawa-Sunda di Losari. Pengfokusan penelitian ini didasarkan pada anggapan bahwa ranah keluarga terdapat pada setiap masyarakat bahasa dan dapat mewakili potret masyarakat yang diteliti secara menyeluruh.
Dampak Globalisasi terhadap Sikap Bahasa
Globalisasi sudah menjadi fenomena semesta; globalisasi, suka atau tidak suka, juga mengubah sikap bahasa penutur Indonesia terhadap BI, terutama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya terhadap BI resmi, penggunaan BI resmi, termasuk bahasa nasional, dianggap kurang bergengsi (kurang prestise), kurang nyaman (comfort), kurang canggih, bahkan dirasakan kurang aksi/kurang bergaya (prestige motive). Sikap ini juga terjadi pada media-media elektronik kita, dengan dalih era globalisasi, mata-mata acara ditayangkan dengan bahasa Inggris, malahan presenternya pun menggunakan bahasa gado-gado.
Demikian pula halnya sikap bahasa terhadap bahasa daerah, bahasa daerah kita cenderung telah tergusur karena penggunaan bahasa daerah dianggap kampungan. Sikap seperti itu tidak boleh terjadi; ini amat berbahaya karena penggusuran terhadap bahasa daerah akan berakibat terhadap tergusurnya kebudayaan daerah; hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal; ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri; masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan.
Setakat ini sikap bahasa yang lain adalah kecenderungn memberi gengsi tinggi terhadap BI ragam rendah/ragam bahasa gaul, termasuk suka mencampur-campur unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di samping suka beralih-alih ke bahasa tersebut, padahal konteks dan situasi komunikasi tidak menuntutnya. Dengan kata lain, terdapat tumpang-tindih ranah penggunan bahasa. Ranah yang menuntut penggunaan bahasa resmi disulih dengan bahasa ragam rendah/bahasa gaul; konteks dan situasi interaksi resmi disulih dengan bahasa campur-campur atau dengan konstruksi wacana yang penuh dengan interferensi dari nonbahasa Indonesia resmi.
Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar.
Selasa, 11 Juni 2013
Tugas Bahasa Indonesia ke-3
BAHASA INDONESIA 2
Di Susun Oleh :
·
Citra Quintiara Indah (11110616)
·
Ferry Arriyadi (12110754)
·
Siti Sarah Amaliani (16110619)
Kelas : 3KA08
Tugas Bahasa Indonesia 2 # (Tugas Ke-3)
1) Mengapa Fungsi Komunikasi Bahasa disebut Fungsi Dasar ? Mengapa pula disebut Fungsi Utama ?
Jawab : Karena Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut.
2) Sebutkan 3 Contoh alat komunikasi Sosial yang bukan Bahasa, dan jelaskan Fungsinya !
Jawab : Tulisan : untuk menyampaikan curahan penulis yang tertuang di dalam tulisannya, sehingga para pembaca dapat mengerti maksud penulis membuat tulisan tersebut.
Musik : untuk mengekspresikan nada-nada atau irama yang ada didalamnya sehingga sampai ke telinga pendengar dan menangkap maknanya.
Lukisan : untuk mengekpresikan apa yang pelukis rasakan, dan menyampaikannya kepada para penikmat lukisan.
Jawab : Karena Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut.
2) Sebutkan 3 Contoh alat komunikasi Sosial yang bukan Bahasa, dan jelaskan Fungsinya !
Jawab : Tulisan : untuk menyampaikan curahan penulis yang tertuang di dalam tulisannya, sehingga para pembaca dapat mengerti maksud penulis membuat tulisan tersebut.
Musik : untuk mengekspresikan nada-nada atau irama yang ada didalamnya sehingga sampai ke telinga pendengar dan menangkap maknanya.
Lukisan : untuk mengekpresikan apa yang pelukis rasakan, dan menyampaikannya kepada para penikmat lukisan.
3)
Bahasa
Indonesia mempunyai 4 Definisi, yaitu Definisi Nominal, Formal, Operasional,
dan Luas. Jelaskan 4 jenis Definisi tersebut dan Tuangkan Jawabannya dalam
sebuah teks dengan Topik Teknologi Informasi/yang terkait dengan bidang studi
kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas !
Jawab :
A) DEFINISI NOMINAL
Definisi ini biasa digunakan dalam kamus. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanan), dan dengan terjemahannya atau menunjukkan asal katanya (etimologi).
A) DEFINISI NOMINAL
Definisi ini biasa digunakan dalam kamus. Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanan), dan dengan terjemahannya atau menunjukkan asal katanya (etimologi).
Contoh :
a. Badut ialah pelawak.
b. Ikan dalam Bahasa Inggris disebut fish.
a. Badut ialah pelawak.
b. Ikan dalam Bahasa Inggris disebut fish.
B)
DEFINISI FORMAL
Definisi formal terdiri dari ruas atau bagian yaitu :
- Definiendum = bagian yang didefinisikan
- Definiens = bagian yang mendefinisikan
Definisi formal terdiri dari ruas atau bagian yaitu :
- Definiendum = bagian yang didefinisikan
- Definiens = bagian yang mendefinisikan
Contoh :
a. Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
b. Selat ialah lautan sempit yang terletak diantara dua pulau.
c. SMK adalah lembaga pendidikan di bidang kejuruan.
C) DEFINISI OPERASIONAL
Definisi ini kita perlukan jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal – hal yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung.
Misal : anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi pertumbuhan ikan.
Untuk membahasnya perlu kita ketahui atau dijelaskan apa mutu makanan dan apa arti pertumbuhan ikan.
Contoh :
a. Kepadatan penduduk ialah jumlah rata – rata penduduk per kilometer persegi.
b. Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik yang dapat dimuatkan ada bak mobil.
D) DEFINISI LUAS
Definisi ini merupakan uraian panjang lebar, bisa satu paragraph, satu bab, atau bisa meliputi seluruh karangan. Definisi ini diperlukan bila kita berhadapan dengan suatu konsep yang amat rumit, yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat yang pendek.
a. Kepadatan penduduk ialah jumlah rata – rata penduduk per kilometer persegi.
b. Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik yang dapat dimuatkan ada bak mobil.
D) DEFINISI LUAS
Definisi ini merupakan uraian panjang lebar, bisa satu paragraph, satu bab, atau bisa meliputi seluruh karangan. Definisi ini diperlukan bila kita berhadapan dengan suatu konsep yang amat rumit, yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat yang pendek.
Contoh :
Manusia selain memerlukan makanan, air, dan vitamin, juga memerlukan bermacam – macam mineral.
Manusia selain memerlukan makanan, air, dan vitamin, juga memerlukan bermacam – macam mineral.
Apakah
mineral itu? Mineral ialah unsur – unsur zat yang terdapat di dalam tanah. Zat
– zat ini berwujud sebagai pesenyawaan kimia yang disebut garam. Kira – kira
empat persen dari tubuh manusia terdiri dari bermacam – macam mineral, yaitu
kalsium, tembaga, dan yodium. Unsur yang terbanyak adalah kalsium dan fosfor,
yaitu antara 2,3 dan 3,4 persen dari ubuh atau antara 57 dan 85 persen dari
seluruh mineral yang ada di dalam tubuh.
4). Cari Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif !
Jawab :
Kalimat Deduktif adalah kalimat utama berada di awal paragraf.
Contoh : Kecelakaan berbagai jenis peralatan utama sistem persenjataan milik TNI masih sering terjadi. Sepanjang tahun 2010 saja, tercatat sudah 76 anggota TNI tewas dalam berbagai kecelakaan. Korban jiwa tak hanya jatuh dari pihak TNI, namun rakyat sipil pun kadang juga turut menjadi korban. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan semakin menjatuhkan moral prajurit TNI.
Kalimat Induktif adalah paragraf yang memiliki gagasan utama, atau inti pokok permasalahannya terletak pada akhir paragraph.
Jawab :
Kalimat Deduktif adalah kalimat utama berada di awal paragraf.
Contoh : Kecelakaan berbagai jenis peralatan utama sistem persenjataan milik TNI masih sering terjadi. Sepanjang tahun 2010 saja, tercatat sudah 76 anggota TNI tewas dalam berbagai kecelakaan. Korban jiwa tak hanya jatuh dari pihak TNI, namun rakyat sipil pun kadang juga turut menjadi korban. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan semakin menjatuhkan moral prajurit TNI.
Kalimat Induktif adalah paragraf yang memiliki gagasan utama, atau inti pokok permasalahannya terletak pada akhir paragraph.
Contoh : Pada waktu anak didik memasuki pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerah. SEtelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah dengan teman-temannya atau orang tuanya. ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun diantara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap digunakan. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya penutur asli bahasa daeah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan tetap maju
5). Cari dan Temukan paragraf atau wacana Campuran : Deskripsi, Narasi, Argumentasi baik yang Deduktif maupun yang Induktif !
Jawab :
5). Cari dan Temukan paragraf atau wacana Campuran : Deskripsi, Narasi, Argumentasi baik yang Deduktif maupun yang Induktif !
Jawab :
Narasi
adalah jenis karangan yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang. Oleh karena
itu, paragraf narasi adalah
paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang.
Contoh
: Erwin adalah
pekerja anak yang sehari-hari mengangkat pasir dari dasar Sungai Indanagawo di
Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara. Pekerjaan itu ia lakukan setiap usai
pulang sekolah hingga sore hari. Dari pekerjaannya sebagai penambang pasir
sungai tersebut, untuk satu kendaraan angkutan jenis Colt yang bisa ia isi
penuh dengan pasir, Erwin mendapat bayaran hingga Rp 40.000,00. Hasil dari
usahanya itulah yang membiayai pendidikannya, selain untuk ikut meringankan
beban orang tuanya. (“Khazanah”, dalam Kompas, 6 Desember 2005)
Deskripsi adalah paragraf yang isinya menggambarkan keadaan sesuatu atau suasana tertentu,
atau yang isinya membeberkan hal orang, benda, keadaan, sifat, atau keadaan
tertentu.
Contoh
: Mau tahu isi
terowongan itu? Kalau kita masuk sekitar 30 meter ke depan, suasananya memang
sangat gelap. Namun, di bawah atau di lantai yang kita pijak terdapat lampu
petunjuk jalan. Setelah itu, kita bisa menjumpai lantai kaca yang di dalamnya
hidup berbagai macam ular. Ada juga tembok kaca yang di dalamnya berisi
berbagai macam binatang. (“Primata
Tersisa di Schmutzer”, dalam Suara Merdeka, 10 September 2006)
Argumentasi
adalah paragraf yang isinya meyakinkan pembaca
dengan mengemukakan bukti-bukti konkret atau fakta-fakta yang konkret.
Contoh
: Faktor genetik
atau keturunan sangat mempengaruhi munculnya asma. Penelitian asma pada orang
kembar menunjukkan kejadian asma pada orang kembar satu telur lebih tinggi
daripada kembar dua telur. Tetapi, anak kembar dari satu telur tidak selalu
keduanya menderita asma. Hal ini membuktikan bahwa faktor genetik atau
keturunan merupakan faktor yang memudahkan munculnya asma. Namun, faktor
lingkungan menentukan kapan dimulainya penyakit bermanifestasi klinis. (“Mengapa Terjadi Asma”, dalam Suara Merdeka, 10
September 2006)
Tugas Bahasa Indonesia ke-2
BAHASA INDONESIA 2
Di Susun Oleh :
·
Citra Quintiara Indah (11110616)
·
Ferry Arriyadi (12110754)
·
Siti Sarah Amaliani (16110619)
Kelas : 3KA08
Tugas Bahasa Indonesia 2 # (Tugas Ke-2)
1.
Baca literatur tentang kalimat efektif dan kesejajaran kata dalam
kalimat (literatur bebas dan harus dicantumkan dalam daftar referensi). Cari
data melalui majalah dan surat kabar masing-masing sebanyak 5 kalimat. Pilih
kalimat yang tidak memperhatikan unsure kesejajaran bentuk kata dalam sebuah
kalimat! Ubahlah kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat efektif dengan
memperhatikan kesejajaran bentuk kata-katanya.
Ø
Kalimat non-Efektif
·
Revitalisasi terminal dibiayai pihak ketiga dan sebagai
kompensasinya Pemerintah Kota Bogor menyerahkan
sebagian lahan di Terminal Baranangsiang untuk area komersial yang mereka
kelola. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Hotel di Terminal diprotes)
·
Sejumlah warga, memang
terpaksa mengungsi karena jika
banjir tiba, akses air bersih maupun listrik sulit diperoleh. (Warta Kota, 3
Mei 2013, Terpaksa evakuasi ibunya).
·
Kopaja berniat menambah Kopaja dengan tarif Rp 5.000
ini namun disesuaikan dengan kondisi
keuangan koperasi dan kemampuan pinjaman ke perbankan. (Warta Kota, 3 Mei 2013,
Kopaja AC 602 segera beroperasi).
·
Sehari menjejakan kaki di Jakarta, Sophie langsung diundang menjadi bintang tamu berbagai talkshow. (Koran Nyata, 3
Oktober 2011, Sophia Latjuba).
·
Selain karena uang, di dalam
kontrak jelas disebutkan bahwa aku
boleh menghapus tatto tersebut.
(Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).
Ø
Kesejajaran Kata dalam Kalimat
·
Revitalisasi terminal ini dibiayai pihak ketiga dan sebagai
kompensasinya sebagian lahan di Terminal Baranangsiang diserahkan oleh Pemerintah Kota Bogor untuk area komersial yang
mereka kelola. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Hotel di Terminal diprotes).
·
Sejumlah warga, memang
terpaksa mengungsi karena jika
banjir tiba, sulit memperoleh akses
air bersih maupun listrik. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Terpaksa evakuasi ibunya).
·
Kopaja berniat menambah armada dengan tarif Rp 5.000
ini namun menyesuaikan dengan
kondisi keuangan koperasi dan kemampuan pinjaman ke perbankan. (Warta Kota, 3
Mei 2013, Kopaja AC 602 segera beroperasi).
·
Sehari menjejakan kaki di Jakarta, berbagai talkshow langsung mengundang Sophie menjadi bintang tamu.
(Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Sophia Latjuba).
·
Selain karena uang, di dalam
kontrak jelas disebutkan bahwa tatto
tersebut boleh dihapus. (Koran
Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).
2. Carilah masing-masing 3 kalimat yang mengutamakan
bagian kalimat yang berupa keterangan tempat dan keterangan waktu. Tuliskan sumber
kutipannya.
Ø
Keterangan Tempat
·
Semuanya berawal dari
celoteh Irfan hakim dan Asti Ananta, dua pembawa cara (MC) Gema Ramadan SCTV
yang digelar di Bekasi, Jawa Barat
(Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Syahrini)
·
Steven dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Darmo Satelit
Surabaya (Koran Nyata, 4 April 2013, Ratu Downhil – Lion Air)
·
Acara Red Carpet Gala
Premiere film Java Heat di Epicentrum,
Kuningan, Jakarta begitu meriah (Koran Nyata, 4 April 2013, Gala Premiere
Java Heat)
Ø
Keterangan waktu
·
Untuk kepentingan yang sama,
Ario juga diberangkatkan ke Amerika dengan rekan satu manejemnnya, Joe Taslim,
mulai 19 April hingga 1 Mei (Koran
Nyata, 4 April 2013, Ario Bayu)
·
Sekitar 10-15 menit berenang, akhirnya mereka bisa mencapai landasan (Koran
Nyata, 4 April 2013, Ratu Downhil – Lion Air)
·
Pesawat baru datang sekitar Pukul 12.30 WIB (Koran Nyata, 4 April
2013, Ratu Downhil – Lion Air)
3. Cari masing-masing 3 kalimat yang menunjukkan urutan peristiwa yang logis, dan 3 kalimat yang menunjukkan penegasan dengan cara mengulang kata yang dianggap penting. Tulis sumber kutipannya.
Ø Kelogisan
· Orang tua pasti tidak menginginkan anak mengalami kendala selama di perjalanan, seperti mabuk kendaraan, terutama ketika harus menempuh perjalanan jauh dan lama. (Kompas, 24 Februari 2013, Klasika).
· Satu hal yang terpikir adalah melawan, setelah itu berteriak sekeras mungkin. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah Manca).
· Sejak kecil Arifin Putra cukup mengalami suka duka dalam hidupnya. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah)
Ø Penegasan
· Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. (Kompas, 24 Februari 2013, Politik).
· Nurmala berurai air mata pada saat orang bergembira ria. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen)
· Mencari pekerjaan dijakarta tidak semudah yang kamu banyangkan apalagi kalau kami tidak punya koneksi.
4. Carilah 5 kalimat yang di dalamnya terdapat pengulangan subjek kalimat yang tidak diperlukan. Salin kalimat itu dan tuliskan sumbernya.
Ø Pengulangan Subyek
· Ketika dia membuka pintu mobil, tiba-tiba dia ditodong oleh perampok. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah Manca).
· Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).
· Dia datang membawa bakul nasi, lalu dia meletakannya di atas meja makan. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen).
· Doni menduga-duga apa isi surat itu, apakah ini dari Siska, pacar Doni yang dia putuskan sebulan lalu? (Majalah Nova, 20 Juni 2011, Cerpenku).
· Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen).
5. Cari kalimat-kalimat dengan variasi pembukaan:
a. Frase keterangan tempat
b. Frase keterangan waktu
c. Frase keterangan cara
d. Frase verbum
e. Partikel penghubung
a. Frase keterangan tempat
§ Di Mobil menuju ke Denpasar kulihat Aji hanya diam. Tapi aku tetap tidak menemukan kesusahan atau penderitaan dimatanya. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
§ Di Masjid Baitussalam, kawasan Komplek Permata Puri Laguna, Cibubur, Depok, sang ustadz tampak penuh semangat menjalani syuting (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Ustadz Solmed)
§ Di Jakarta kemana-mana sesuka hati (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Sophia Latjuba)
b. Frase keterangan Waktu
· Jam tiga pagi, kudengar tangisan yang menyayat hati (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
· Jam 10 pagi, akan digelar sidang pertama gugatan cerai Lydia Kandou dengan materi mediasi (Koran Nyata, 4 April 2013, Lydia Kandou)
· Sepuluh Menit kemudian, Lydia keluar ruangan dan berjalan menuju ruangan dan berjalan menuju ruang arsip perdata (Koran Nyata, 4 April 2013, Lydia Kandou)
c. Frase keterangan Cara
· Dari bisik-bisik teman-temannya yang datang ke upacara itu, adik tiriku menangkap suaminya sedang bersama seorang perempuan (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
· Dering telepon di ruang tamu terdengar bertubi-tubi (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
· Saat sengkeran dan siraman pengantin perempuan menggunakan ubet-ubet kain, dan kain tangkepan
d. Frase Verbum
· Dengan seksama ia mendengarkan suara dari iphone-nya untuk mengetahui pesan suara yang masuk (Koran Nyata 4 April 2013, Andira Mahasiswi UI Tuna Netra)
· Dengan mengikuti acara ini, saya dipaksa menurunkan level kegugupan saya (Koran Nyata, 4 April 2013, Lazaro Arbos)
· Dengan dimasak, unsur organik buah dan sayur kembali ‘dimatikan’ menjadi an-organik, seperti di dalam tanah. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Konsultasi).
e. Partikel Penghubung
§ Jadi, saya harus sediakan waktu untuk belajar, mengisi otak saya dengan pengetahuan baru, memeprdalam kemampuan akting saya, serta menyegarkan pikiran (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Jeong il woo)
§ Tapi, jangan bayangkan malaikat mautnya sama seperti dalam film-film klasik yang seram (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Jeong il woo)
§ Namun April bersyukur, sekalipun segera menikah, dirinya tetap berhubungan baik dengan mantan (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, April Jasmine)
Ø Kelogisan
· Orang tua pasti tidak menginginkan anak mengalami kendala selama di perjalanan, seperti mabuk kendaraan, terutama ketika harus menempuh perjalanan jauh dan lama. (Kompas, 24 Februari 2013, Klasika).
· Satu hal yang terpikir adalah melawan, setelah itu berteriak sekeras mungkin. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah Manca).
· Sejak kecil Arifin Putra cukup mengalami suka duka dalam hidupnya. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah)
Ø Penegasan
· Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. (Kompas, 24 Februari 2013, Politik).
· Nurmala berurai air mata pada saat orang bergembira ria. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen)
· Mencari pekerjaan dijakarta tidak semudah yang kamu banyangkan apalagi kalau kami tidak punya koneksi.
4. Carilah 5 kalimat yang di dalamnya terdapat pengulangan subjek kalimat yang tidak diperlukan. Salin kalimat itu dan tuliskan sumbernya.
Ø Pengulangan Subyek
· Ketika dia membuka pintu mobil, tiba-tiba dia ditodong oleh perampok. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah Manca).
· Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).
· Dia datang membawa bakul nasi, lalu dia meletakannya di atas meja makan. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen).
· Doni menduga-duga apa isi surat itu, apakah ini dari Siska, pacar Doni yang dia putuskan sebulan lalu? (Majalah Nova, 20 Juni 2011, Cerpenku).
· Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen).
5. Cari kalimat-kalimat dengan variasi pembukaan:
a. Frase keterangan tempat
b. Frase keterangan waktu
c. Frase keterangan cara
d. Frase verbum
e. Partikel penghubung
a. Frase keterangan tempat
§ Di Mobil menuju ke Denpasar kulihat Aji hanya diam. Tapi aku tetap tidak menemukan kesusahan atau penderitaan dimatanya. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
§ Di Masjid Baitussalam, kawasan Komplek Permata Puri Laguna, Cibubur, Depok, sang ustadz tampak penuh semangat menjalani syuting (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Ustadz Solmed)
§ Di Jakarta kemana-mana sesuka hati (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Sophia Latjuba)
b. Frase keterangan Waktu
· Jam tiga pagi, kudengar tangisan yang menyayat hati (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
· Jam 10 pagi, akan digelar sidang pertama gugatan cerai Lydia Kandou dengan materi mediasi (Koran Nyata, 4 April 2013, Lydia Kandou)
· Sepuluh Menit kemudian, Lydia keluar ruangan dan berjalan menuju ruangan dan berjalan menuju ruang arsip perdata (Koran Nyata, 4 April 2013, Lydia Kandou)
c. Frase keterangan Cara
· Dari bisik-bisik teman-temannya yang datang ke upacara itu, adik tiriku menangkap suaminya sedang bersama seorang perempuan (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
· Dering telepon di ruang tamu terdengar bertubi-tubi (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
· Saat sengkeran dan siraman pengantin perempuan menggunakan ubet-ubet kain, dan kain tangkepan
d. Frase Verbum
· Dengan seksama ia mendengarkan suara dari iphone-nya untuk mengetahui pesan suara yang masuk (Koran Nyata 4 April 2013, Andira Mahasiswi UI Tuna Netra)
· Dengan mengikuti acara ini, saya dipaksa menurunkan level kegugupan saya (Koran Nyata, 4 April 2013, Lazaro Arbos)
· Dengan dimasak, unsur organik buah dan sayur kembali ‘dimatikan’ menjadi an-organik, seperti di dalam tanah. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Konsultasi).
e. Partikel Penghubung
§ Jadi, saya harus sediakan waktu untuk belajar, mengisi otak saya dengan pengetahuan baru, memeprdalam kemampuan akting saya, serta menyegarkan pikiran (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Jeong il woo)
§ Tapi, jangan bayangkan malaikat mautnya sama seperti dalam film-film klasik yang seram (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Jeong il woo)
§ Namun April bersyukur, sekalipun segera menikah, dirinya tetap berhubungan baik dengan mantan (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, April Jasmine)
Selasa, 30 April 2013
Komponen Hardware Network dan Topologi Jaringan
Komponen Hardware Network
1. Workstation
1. Topologi Bus
2. Topologi Mesh
3. Topologi Ring
4. Topologi Star
1. Workstation
2. Server
3. Link (penghubung)
- Kabel coaxial
- Twisted pair
- Fiber optic
4. Network Interface Card (NIC)
Topologi
2. Topologi Mesh
3. Topologi Ring
4. Topologi Star
Kamis, 25 April 2013
Bahasa Indonesia : Deteksi Sonority Peak untuk Penderita Speech Delay Menggunakan Speech Filing System
Latar Belakang
Keterlambatan bicara atau speech delay menunjukkan perkembangan di bawah rata-rata anak normal, Anak yang mengalami gangguan bicara mengakibatkan ketidakjelasan pada proses artikulasinya. Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan perangkat lunak Speech Filing System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita speech delay mengalami gangguan produksi bicara, kurangnya output verbal dan pemahaman kata, namun visual languagenya berfungsi baik.
Tujuan Penelitian
Penelitian gangguan bicara bertujuan untuk mengetahui karakteristik learning disabilities dalam proses perkembangan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik suara anak penderita speech delay berdasarkan spektrum suara, sehingga dapat ditentukan karakteristik dari suara anak tersebut.
Metode Penelitian
Data penelitian adalah anak penderita speech delay berusia 5-10 tahun. Anak tersebut sedang menjalani proses terapi pada pusat rehabiltasi. Data anak direkam menggunakan alat perekam khusus dan hasil rekaman dianalisis menggunakan perangkat lunak Speech Filing System. Data mentah ditranskripsi dan disegmentasikan sehingga ditemukan data hasil berupa gambar spektrum suara dan silabel. Sampel suara diambil dengan merekam suara dengan spesifikasi pengaturan frekuensi sampling dan jumlah bit yang disesuaikan kemudian diubah menjadi data digital yang telah disimpan dalam bentuk file wav. Data kuantitatif diperoleh melalui hasil survei tabel perolehan bunyi suara pada stimulus yang telah diberikan.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh melalui proses perekaman data, proses editing, dan segmentasi kata. Analisis data dilakukan dengan melakukan proses editing dan dilanjutkan dengan pengamatan waktu serta frekuensi. Kenyaringan suara menunjukkan bahwa anak yang berusia lebih tinggi kurang nyaring dalam mengucapkan kata yang diminta. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif pada mental anak.
Kesimpulan
Penelitian sonority peak atau puncak silabel dan artikulasi berorientasi pada pengukuran sinyal ujaran. Anak speech delay sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan (artikulasi, pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton pada subjek penelitian. Terdapat distorsi pada pitch, intonasi, dan pola stress. Pola intonasi yang dibatasi oleh batas nada tinggi atau rendah menunjukkan nada yang relatif datar dan lemah. Pitch yang dihasilkan lemah, kontrol volume kurang dan kualitas vokal yang relatif lemah.
lebih lengkapnya download disini
Referensi :
Sumber :
http://www.cendekia.ac.id/stor/articles/sttc_journal_2012-12-17_j-02.pdf
Keterlambatan bicara atau speech delay menunjukkan perkembangan di bawah rata-rata anak normal, Anak yang mengalami gangguan bicara mengakibatkan ketidakjelasan pada proses artikulasinya. Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan perangkat lunak Speech Filing System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita speech delay mengalami gangguan produksi bicara, kurangnya output verbal dan pemahaman kata, namun visual languagenya berfungsi baik.
Tujuan Penelitian
Penelitian gangguan bicara bertujuan untuk mengetahui karakteristik learning disabilities dalam proses perkembangan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik suara anak penderita speech delay berdasarkan spektrum suara, sehingga dapat ditentukan karakteristik dari suara anak tersebut.
Metode Penelitian
Data penelitian adalah anak penderita speech delay berusia 5-10 tahun. Anak tersebut sedang menjalani proses terapi pada pusat rehabiltasi. Data anak direkam menggunakan alat perekam khusus dan hasil rekaman dianalisis menggunakan perangkat lunak Speech Filing System. Data mentah ditranskripsi dan disegmentasikan sehingga ditemukan data hasil berupa gambar spektrum suara dan silabel. Sampel suara diambil dengan merekam suara dengan spesifikasi pengaturan frekuensi sampling dan jumlah bit yang disesuaikan kemudian diubah menjadi data digital yang telah disimpan dalam bentuk file wav. Data kuantitatif diperoleh melalui hasil survei tabel perolehan bunyi suara pada stimulus yang telah diberikan.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh melalui proses perekaman data, proses editing, dan segmentasi kata. Analisis data dilakukan dengan melakukan proses editing dan dilanjutkan dengan pengamatan waktu serta frekuensi. Kenyaringan suara menunjukkan bahwa anak yang berusia lebih tinggi kurang nyaring dalam mengucapkan kata yang diminta. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif pada mental anak.
Kesimpulan
Penelitian sonority peak atau puncak silabel dan artikulasi berorientasi pada pengukuran sinyal ujaran. Anak speech delay sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan (artikulasi, pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton pada subjek penelitian. Terdapat distorsi pada pitch, intonasi, dan pola stress. Pola intonasi yang dibatasi oleh batas nada tinggi atau rendah menunjukkan nada yang relatif datar dan lemah. Pitch yang dihasilkan lemah, kontrol volume kurang dan kualitas vokal yang relatif lemah.
lebih lengkapnya download disini
Referensi :
- American Psychiatric Association Proposed Revision: Definition of a Mental Disorder Retrieved December 20th 2011
- Fitch, J. L. (1973). Voice and articulation. In B. B. Lahey (Ed.), The Modification of language behavior (pp. 130-177). Springfield, IL: Charles C. Thomas Publisher.
- Fox, D. R. (1978). Evaluation of Voice Disorders. In S. Singh, & J. Lynch (Eds.).
- Gleason, J. B. (2001). The development of language (5th ed.). Boston: Allyn and Bacon Publishers.
- Hargrove, P. M. (1997). Prosodic aspects of language impairment in children.
- Topics in Language Disorders, 17(4). 76-83.
- Goldfield BA & Reznick J S (1990). Early lexical acquisition : rate, content, and the vocabulary spurt. Journal of Child Language, 17.
Sumber :
http://www.cendekia.ac.id/stor/articles/sttc_journal_2012-12-17_j-02.pdf
Pengantar Teknik Kompilasi (Analisis Leksikal)
program scanner; { judul program}
uses Wincrt;
var
prg_sumber,f_hasil:text;
karakter:Char;
kata,Nm_token:string;
procedure bacafile; { prosedur membaca file
sumber }
begin
read(prg_sumber,karakter);
end;
procedure hasil; {prosedur utk menulis
hasil setiap token}
begin
append(f_hasil); {menambah hasil scan ke
file hasil}
writeln(f_hasil, kata : 15, ' : ',
Nm_token);
writeln(kata : 15, ' : ', Nm_token);
{mencetak hasil scan ke layar}
end;
function cekkeyword(s:string):string;
{fungsi mengecek keyword atau bukan}
var
x : byte;
panjang : integer;
ftext : text;
data : string;
begin
panjang:= length(s); {konversi kata ke
huruf kecil}
for x:=1 to panjang do
begin
if s[x] > upcase (s[x]) then
s[x] := s[x]
else
s[x]:= chr(ord(s[x])+32);
end;
assign(ftext,'keyword.txt');
reset(ftext);
while not eof(ftext) do {mencocokkan dgn
tabel keyword}
begin
readln(ftext,data);
if s=data then Nm_token:='Identifier /
Keyword';
end;
close(ftext);
end;
procedure periksa; {prosedur memeriksa
setiap karakter file sumber}
begin
while not eof(prg_sumber) do {kerjakan
sampai akhir file}
begin
bacafile;
if karakter = '{' then
{mengabaikan/membuang komentar}
begin
repeat
begin
bacafile;
end;
until karakter = '}';
kata:=' ';
end;
if karakter = chr(39) then {mengecek tanda
petik (')}
begin
repeat
begin
kata := kata + karakter;
bacafile;
end;
until karakter = chr(39) ;
kata := kata + karakter;
Nm_token := 'Konstanta';
hasil;
kata :=' ';
end;
if (karakter in['A'..'Z','a'..'z','_'])
then {mengecek karakter/kata}
begin
repeat
begin
kata := kata + karakter;
bacafile;
end;
until (not(karakter
in['A'..'Z','a'..'z','_']));
Nm_token:='Identifier / Variabel';
cekkeyword(kata);
hasil;
kata :=' ';
end;
if (karakter in['0'..'9']) then {mengecek
angka}
begin
repeat
begin
kata := kata + karakter;
bacafile;
end;
until (not(karakter in['0'..'9']));
Nm_token := 'Konstanta / Integer';
hasil;
kata :=' ';
end;
if (karakter in['+','-','*','/',' ','^'])
then
begin
repeat
begin
kata := kata+karakter;
bacafile;
end;
until (not(karakter in['+','-','*','/','
','^']));
Nm_token :='Operator';
hasil;
kata:=' ';
end;
if (karakter
in['(',')','[',']','^',':',';',',','.']) then
begin
kata:=karakter;
Nm_token :='Delimiter';
hasil;
kata:=' ';
end;
end;
end;
begin {=program utama=}
clrscr;
assign(prg_sumber,'kucingku.txt');
{menetapkan file sumber}
reset(prg_sumber); {membaca file sumber}
assign(f_hasil,'hasil.txt'); {menetapkan
file hasil}
rewrite(f_hasil); {menghapus isi file
hasil}
periksa; {menjalankan prosedur scan}
close(prg_sumber); {menutup file}
close(f_hasil);
readln;
end.
Hasil outputnya akan seperti berikut :
Selasa, 16 April 2013
Media Transmisi (Jaringan Komputer)
Media transmisi yang dapat besar-besaran fisik dari materialnya
1. Kabel Coaxial dan Konektor BNC
2. Twisted Pair
a. Unshielded twisted pair
b. Shielded twisted pair
3. Serat Optik (Fiber Optic)
Media transmisi yang hanya mentransmisikan gelombang radio elektromagnetik
1. Infrared
2. Bluetooth
Kamis, 21 Maret 2013
Tugas Jaringan Komunikasi
Enkapsulasi (encapsulation), secara umum
merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data jaringan
menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol
yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol
yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format
data yang dipahami oleh protokol tersebut. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai "framing". Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain:
- Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.
- Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui backbone ATM.
Lapisan data-link dalam OSI Reference Model
merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi
atau framing data sebelum dapat ditransmisikan di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Dalam teknologi jaringan Local Area Network (LAN), hal ini dilakukan oleh Carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) untuk jaringan Ethernet; token-passing untuk jaringan Token Ring, dan lain-lain.
Dekapsulasi adalah
Proses pemisahan header IP terluar pada paket yang datang, sehingga
datagram yang ditumpangkan itu dapat diakses dan dapat dikirimkan ke
tujuan yang sebenarnya. Dekapsulasi merupakan kebalikan dari
enkapsulasi.
Sabtu, 16 Maret 2013
Pengalaman membuat Sitem Informasi
Pengalaman saya dalam membuat sistem informasi yaitu pada saat semester 5, yaitu membuat database untuk tugas Sistem Basis Data 1 *ini termasuk sistem informasi kan :/ *
Saya membuat tugas database tersebut dengan menggunakan mySQL, saya sedikit mengerti menggunakan mySQL karena bahasa pemrograman ini sudah dipelajari di iLab.
Namun saya tidak 100% mengerjakan sendiri, karena masih belum terlalu paham cara menggunakan mySQL, saya meminta bantuan teman sekelas saya yang bisa dibilang mahir dalam menggunakannya.
Dalam membuat database saya belajar bersama-sama dengan beberapa teman sekelas saya di Lawson sebelah kampus, karena tempatnya adem dan lumayan sepi waktu itu (kok jadi curhat -,-) pertama kali saya membuat tabel, database yang saya buat ini adalah database tentang nilai beberapa mahasiswa. Setelah membuat tabel yaitu dengan Create Table, saya memasukkan data-data mahasiswa yang akan di input nilainya, setelah semuanya diinput, saya membuat beberapa tabel lagi yaitu tabel nilai dan tabel matakuliah, karena database yang saya buat harus saling terelasi.
Dosen saya pun tidak semudah itu saja memberikan tugas *ngarepnya yang gampang mulu hihi xD* saya harus menggunakan beberapa perintah dalam mySQL untuk menampilkan output yang ditentukan oleh dosen, kendala selanjutnya dimulai disini, perintah yang saya masukkan saya rasa sudah benar, tapi output yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan, dari sinilah saya mulai panik, temen-temen saya bisa kok saya ngga bisa T,T temen saya yang udah jago pun ngga tau letak kesalahannya dimana, makin paniklah saya, tapi pada akhirnya saya mengumpulkan tugas SBD itu dengan output yang salah, untung dosennya lagi baik hati jd saya ngga dimarahin hihi.
Tapi dari kesalahan itu saya jadi mengerti dan mulai memahami bahasa pemrograman mySQL, tapi kalau sekarang saya disuruh bikin database lagi hmm mungkin inget lagi hehehe. Di semester 5 juga selain disuruh membuat database saya juga disuruh membuat web di mata kuliah Interkasi Manusia dan Komputer (IMK), ini lebih sulit dibandingkan membuat database, karena bahasa pemrograman yang digunakan tidak hanya satu, mungkin kalo saya cerita lagi disini bakalan panjang kali yaa.. jadi mungkin segini aja cerita pengalaman saya dalam membuat sistem informasi.
Oiya! sekarang saya udah semester 6, doakan PI saya lancar ngga ada hambatan yaaa biar cepet juga lulusnya >,</
Saya membuat tugas database tersebut dengan menggunakan mySQL, saya sedikit mengerti menggunakan mySQL karena bahasa pemrograman ini sudah dipelajari di iLab.
Namun saya tidak 100% mengerjakan sendiri, karena masih belum terlalu paham cara menggunakan mySQL, saya meminta bantuan teman sekelas saya yang bisa dibilang mahir dalam menggunakannya.
Dalam membuat database saya belajar bersama-sama dengan beberapa teman sekelas saya di Lawson sebelah kampus, karena tempatnya adem dan lumayan sepi waktu itu (kok jadi curhat -,-) pertama kali saya membuat tabel, database yang saya buat ini adalah database tentang nilai beberapa mahasiswa. Setelah membuat tabel yaitu dengan Create Table, saya memasukkan data-data mahasiswa yang akan di input nilainya, setelah semuanya diinput, saya membuat beberapa tabel lagi yaitu tabel nilai dan tabel matakuliah, karena database yang saya buat harus saling terelasi.
Dosen saya pun tidak semudah itu saja memberikan tugas *ngarepnya yang gampang mulu hihi xD* saya harus menggunakan beberapa perintah dalam mySQL untuk menampilkan output yang ditentukan oleh dosen, kendala selanjutnya dimulai disini, perintah yang saya masukkan saya rasa sudah benar, tapi output yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan, dari sinilah saya mulai panik, temen-temen saya bisa kok saya ngga bisa T,T temen saya yang udah jago pun ngga tau letak kesalahannya dimana, makin paniklah saya, tapi pada akhirnya saya mengumpulkan tugas SBD itu dengan output yang salah, untung dosennya lagi baik hati jd saya ngga dimarahin hihi.
Tapi dari kesalahan itu saya jadi mengerti dan mulai memahami bahasa pemrograman mySQL, tapi kalau sekarang saya disuruh bikin database lagi hmm mungkin inget lagi hehehe. Di semester 5 juga selain disuruh membuat database saya juga disuruh membuat web di mata kuliah Interkasi Manusia dan Komputer (IMK), ini lebih sulit dibandingkan membuat database, karena bahasa pemrograman yang digunakan tidak hanya satu, mungkin kalo saya cerita lagi disini bakalan panjang kali yaa.. jadi mungkin segini aja cerita pengalaman saya dalam membuat sistem informasi.
Oiya! sekarang saya udah semester 6, doakan PI saya lancar ngga ada hambatan yaaa biar cepet juga lulusnya >,</
Tipe Jaringan Komunikasi
1. Switch Network
2. Circuit switched-network
3. Packet switched-network
4. Broadcast network
5. Packet radio network
Semua node dalam jaring harus bertukar informasi tentang kualitas hubungan antara stasiun yang berdekatan. Sebuah perangkat lunak kompleks sekarang dapat menghitung, yang jalan dari A ke B akan menjadi yang tercepat dan paling efisien. Hal ini penting untuk mengevaluasi kembali situasi setiap sekarang dan kemudian, karena dapat terjadi bahwa stasiun simpul tertentu gagal dan lalu lintas data harus diarahkan pada cara-cara baru untuk menemukan cara-cara alternatif tidak menggunakan node yang gagal. Karena berbagai beban lalu lintas, beberapa link mungkin padat dan lainnya (mungkin lebih lambat) cara harus digunakan secara paralel. Sebuah jaring Data secara umum (terutama jaring amatir dengan stasiun yang dibangun rumah dan amatir yang dioperasikan) bukanlah hal yang statis tetapi berubah dari waktu ke waktu.
6. Satellite network
7. Local network
Switced
Network adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan segmen jaringan
atau perangkat jaringan . Istilah umumnya mengacu pada multi-port jembatan
jaringan yang proses dan data rute pada lapisan data link (lapisan 2) dari model
OSI . Switch yang mengolah data tambahan pada lapisan jaringan (lapisan 3) dan
di atas sering disebut lapisan-3
switch atau switch multilayer . Switch yang ada untuk berbagai
jenis jaringan, termasuk Fibre Channel , Asynchronous Transfer Mode , InfiniBand
, Ethernet dan lain-lain.
Dalam
dunia telekomunikasi, jaringan circuit
switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal)
yang dedicated di antara nodes dan
terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh
penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun.
Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak
dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan
telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.
3. Packet switched-network
Sebuah jaringan packet-switched
adalah jaringan komunikasi digital yang kelompok semua data yang
ditransmisikan, terlepas dari konten, jenis, atau struktur ke blok berukuran
yang sesuai, yang disebut paket.
Jaringan di mana paket
ditransmisikan adalah jaringan bersama yang rute setiap paket independen dari
semua orang lain dan menyediakan sumber daya transmisi yang diperlukan. Tujuan
utama dari packet switching adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas
link yang tersedia, meminimalkan waktu respon dan meningkatkan ketahanan
komunikasi. Ketika
melintasi adapter jaringan, switch dan lainnya node jaringan , paket buffer dan
antri, mengakibatkan keterlambatan variabel dan throughput, tergantung pada
beban lalu lintas dalam jaringan.
4. Broadcast network
Dalam jaringan
komputer , penyiaran mengacu
pada transmisi paket yang akan diterima oleh setiap perangkat pada jaringan. Dalam
praktek, ruang lingkup siaran terbatas pada domain broadcast . Broadcast pesan ini berbeda
dengan unicast pengalamatan di mana sebuah host mengirimkan datagram ke host
lain tunggal diidentifikasi dengan alamat IP yang unik.
Semua node dalam jaring harus bertukar informasi tentang kualitas hubungan antara stasiun yang berdekatan. Sebuah perangkat lunak kompleks sekarang dapat menghitung, yang jalan dari A ke B akan menjadi yang tercepat dan paling efisien. Hal ini penting untuk mengevaluasi kembali situasi setiap sekarang dan kemudian, karena dapat terjadi bahwa stasiun simpul tertentu gagal dan lalu lintas data harus diarahkan pada cara-cara baru untuk menemukan cara-cara alternatif tidak menggunakan node yang gagal. Karena berbagai beban lalu lintas, beberapa link mungkin padat dan lainnya (mungkin lebih lambat) cara harus digunakan secara paralel. Sebuah jaring Data secara umum (terutama jaring amatir dengan stasiun yang dibangun rumah dan amatir yang dioperasikan) bukanlah hal yang statis tetapi berubah dari waktu ke waktu.
6. Satellite network
Jaringan internet
satelit adalah akses Internet yang disediakan melalui satelit . Satelit layanan Internet yang
modern biasanya diberikan kepada pengguna di seluruh dunia melalui geostasioner
satelit yang dapat menawarkan kecepatan data yang tinggi, dengan satelit
terbaru mencapai kecepatan hingga 18 Mbps.
7. Local network
Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang
jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung,
kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN
berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang
mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi
Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga
sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi
LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Langganan:
Postingan (Atom)