Jumat, 28 Juni 2013

Tugas Bahasa Indonesia ke-4

Pergeseran Bahasa Pada Masyarakat

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multilingual dan multikultural yang sarat dengan terjadinya fenomena kebahasaan. Hal ini disebabkan adanya kontak bahasa yang tidak dapat dihindari, khususnya di daerah perbatasan. Perebutan pengaruh pemakaian bahasa (bahasa ibu) oleh masing-masing pemilik bahasa sangat menentukan keberlangsungan bahasa yang dimilikinya. Untuk itu, keloyalitasan penutur bahasa ibu sangat memengaruhi keberadaan bahasa ibu dalam komunikasi. Semakin tinggi loyalitas pemakaian bahasa ibu akan berpeluang eksistensi bahasa ibu sulit bergeser dalam masyarakat tutur. Sebaliknya, semakin rendah loyalitas pemakaian bahasa ibu akan berpeluang terjadinya pergeseran bahasa dan lambat laun akan terjadi kepunahan bahasa ibu.
Pergeseran bahasa itu terjadi manakala masyarakat pemakai bahasa memilih suatu bahasa baru untuk mengganti bahasa sebelumnya. Dengan kata lain, pergeseran bahasa itu terjadi karena masyarakat bahasa tertentu beralih ke bahasa lain, biasanya bahasa yang dominan dan berprestise, lalu digunakan dalam ranah-ranah pemakaian bahasa yang lama, pemertahanan bahasa dalam masyarakat bahasa tetap menggunakan bahasa-bahasa secara kolektif atau secara bersama-sama dalam ranah-ranah pemakaian tradisional.
Keragaman bahasa daerah sebagai bahasa ibu oleh masing-masing penutur saat ini didapati mendapat tantangan atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa asing. Untuk itu, pergeseran bahasa ataupun pemertahanan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dimungkinkan mewarnai kondisi yang demikian. Hal ini selaras dengan pendapat Wilian (2005:94) sebagai bangsa yang multilingual, gejala pergeseran bahasa itu memang juga sedang melanda bahasa daerah (bahasa ibu) di Indonesia. Misalnya, penelitian Gunarwan (2001) yang menghasilkan temuan bahwa bahasa Lampung (bahasa daerah) tergeser akibat adanya desakan bahasa Indonesia. Di samping itu, pergeseran bahasa (language shift) juga bisa terjadi di kalangan generasi muda. Sebagaimana penelitian bahasa Tonsea di Sulut yang dilakukan oleh Wantania (1996) dan Siregar et.al (1998) yang meneliti kasus pemertahanan bahasa dan sikap bahasa masyarakat bilingual di Medan.
Sehubungan dengan uraian di atas, wilayah perbatasan sangat rentan terjadinya pergeseran bahasa, khususnya ranah keluarga yang digunakan sebagai sarana kali pertama pemerolehan bahasa ibu. Untuk itu, pergeseran bahasa Jawa pada masyarakat wilayah perbatasan Jawa-Sunda dalam ranah keluarga di Losari diasumsikan dapat terjadi. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi kontak bahasa antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda ditambah dengan bahasa Indonesia bahkan bahasa asing dalam peristiwa tutur. Situasi kebahasaan yang demikian memberikan peluang terjadi pergeseran bahasa Jawa, khususnya dalam ranah keluarga. Selanjutnya, ranah keluarga tersebut dijadikan fokus dalam penelitian pergeseran bahasa Jawa pada masyarakat wilayah perbatasan Jawa-Sunda di Losari. Pengfokusan penelitian ini didasarkan pada anggapan bahwa ranah keluarga terdapat pada setiap masyarakat bahasa dan dapat mewakili potret masyarakat yang diteliti secara menyeluruh.

Dampak Globalisasi terhadap Sikap Bahasa

Globalisasi sudah menjadi fenomena semesta; globalisasi, suka atau tidak suka, juga mengubah sikap bahasa penutur Indonesia terhadap BI, terutama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya terhadap BI resmi, penggunaan BI resmi, termasuk bahasa nasional, dianggap kurang bergengsi (kurang prestise), kurang nyaman (comfort), kurang canggih, bahkan dirasakan kurang aksi/kurang bergaya (prestige motive). Sikap ini juga terjadi pada media-media elektronik kita, dengan dalih era globalisasi, mata-mata acara ditayangkan dengan bahasa Inggris, malahan presenternya pun menggunakan bahasa gado-gado.

Demikian pula halnya sikap bahasa terhadap bahasa daerah, bahasa daerah kita cenderung telah tergusur karena penggunaan bahasa daerah dianggap kampungan. Sikap seperti itu tidak boleh terjadi; ini amat berbahaya karena penggusuran terhadap bahasa daerah akan berakibat terhadap tergusurnya kebudayaan daerah; hilangnya bahasa daerah berarti hilangnya kebudayaan daerah. Itu akan menimbulkan kekosongan/ kehampaan kebudayaan (cultural void), ini akan mencengkeram masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahasa adalah jaringan sentral kebudayaan, di samping sebagai salah satu produk kebudayaan itu sendiri. Penggantian budaya yang sudah mapan dan berakar oleh budaya lain yang baru dan asing bisa menjadi fatal; ini akan menjadi krisis identitas yang amat serius. Konon masyarakat yang kehilangan budayanya akan dihinggapi penyakit kehilangan kepercayaan diri; masyarakat itu akan selalu bergantung kepada orang lain, akan mencari tuntunan orang lain di dalam membuat putusan-putusan.
Setakat ini sikap bahasa yang lain adalah kecenderungn memberi gengsi tinggi terhadap BI ragam rendah/ragam bahasa gaul, termasuk suka mencampur-campur unsur bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di samping suka beralih-alih ke bahasa tersebut, padahal konteks dan situasi komunikasi tidak menuntutnya. Dengan kata lain, terdapat tumpang-tindih ranah penggunan bahasa. Ranah yang menuntut penggunaan bahasa resmi disulih dengan bahasa ragam rendah/bahasa gaul; konteks dan situasi interaksi resmi disulih dengan bahasa campur-campur atau dengan konstruksi wacana yang penuh dengan interferensi dari nonbahasa Indonesia resmi.

Secara kasat mata, globalisasi juga menurunkan derajat kebakuan ragam bahasa resmi: BI resmi mendapat gangguan dari bahasa asing, terutama bahasa utama dunia, seperti bahasa Inggris; gangguan ini cenderung tampak pada tingginya gejala interferensi (baik secara gramatikal maupun leksikal) dan gejala campur-campur bahasa BI-BA/Inggris, termasuk pemanfaatan alternasi (beralih/alih bahasa) yang sebenarnya tidak diperlukan/tidak dituntut dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa globalisasi mengimplikasikan kecenderungan mengendurnya semangat nasional pada generasi muda bangsa kita, terutama di kota-kota besar.

Selasa, 11 Juni 2013

Tugas Bahasa Indonesia ke-3


BAHASA INDONESIA 2
Di Susun Oleh     :
·        Citra Quintiara Indah (11110616)
·        Ferry Arriyadi (12110754)
·        Siti Sarah Amaliani (16110619)
Kelas                    : 3KA08
Tugas Bahasa Indonesia 2 # (Tugas Ke-3)

1)      Mengapa Fungsi Komunikasi Bahasa disebut Fungsi Dasar ? Mengapa pula disebut Fungsi Utama ?

Jawab : Karena Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut.

2)      Sebutkan 3 Contoh alat komunikasi Sosial yang bukan Bahasa, dan jelaskan Fungsinya !

Jawab : Tulisan : untuk menyampaikan curahan penulis yang tertuang di dalam tulisannya, sehingga para pembaca dapat mengerti maksud penulis membuat tulisan tersebut.
Musik : untuk mengekspresikan nada-nada atau irama yang ada didalamnya sehingga sampai ke telinga pendengar dan menangkap maknanya.
Lukisan : untuk mengekpresikan apa yang pelukis rasakan, dan menyampaikannya kepada para penikmat lukisan.
3)      Bahasa Indonesia mempunyai 4 Definisi, yaitu Definisi Nominal, Formal, Operasional, dan Luas. Jelaskan 4 jenis Definisi tersebut dan Tuangkan Jawabannya dalam sebuah teks dengan Topik Teknologi Informasi/yang terkait dengan bidang studi kalian. Tulisan dibuat secara singkat dan jelas !
Jawab :

A)  DEFINISI NOMINAL
Definisi ini biasa digunakan dalam kamus.
Dalam definisi ini suatu kata dibatasi dengan kata lain yang merupakan sinonimnya (padanan), dan dengan terjemahannya atau menunjukkan asal katanya (etimologi).
Contoh :
a. Badut ialah pelawak.
b. Ikan dalam Bahasa Inggris disebut fish.
B) DEFINISI FORMAL
Definisi formal terdiri dari ruas atau bagian yaitu :
- Definiendum = bagian yang didefinisikan
- Definiens      = bagian yang mendefinisikan

Contoh :
a. Kiper adalah pemain bola yang bertugas menjaga gawang.
b. Selat ialah lautan sempit yang terletak diantara dua pulau.
c. SMK adalah lembaga pendidikan di bidang kejuruan.

C) DEFINISI OPERASIONAL
Definisi ini kita perlukan jika kita mengadakan penelitian sehubungan dengan hal – hal yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung.

Misal : anda ingin mengetahui apakah mutu makanan mempengaruhi pertumbuhan ikan.
Untuk membahasnya perlu kita ketahui atau dijelaskan apa mutu makanan dan apa arti pertumbuhan ikan.
Contoh :
a. Kepadatan penduduk ialah jumlah rata – rata penduduk per kilometer persegi.
b. Daya angkut mobil sampah ialah jumlah sampah dalam meter kubik yang dapat dimuatkan ada bak mobil.

D) DEFINISI LUAS
Definisi ini merupakan uraian panjang lebar, bisa satu paragraph, satu bab, atau bisa meliputi seluruh karangan. Definisi ini diperlukan bila kita berhadapan dengan suatu konsep yang amat rumit, yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat yang pendek.
Contoh :
Manusia selain memerlukan makanan, air, dan vitamin, juga memerlukan bermacam – macam mineral.
Apakah mineral itu? Mineral ialah unsur – unsur zat yang terdapat di dalam tanah. Zat – zat ini berwujud sebagai pesenyawaan kimia yang disebut garam. Kira – kira empat persen dari tubuh manusia terdiri dari bermacam – macam mineral, yaitu kalsium, tembaga, dan yodium. Unsur yang terbanyak adalah kalsium dan fosfor, yaitu antara 2,3 dan 3,4 persen dari ubuh atau antara 57 dan 85 persen dari seluruh mineral yang ada di dalam tubuh.
4). Cari Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif !
Jawab :
Kalimat Deduktif adalah kalimat utama berada di awal paragraf.
Contoh : Kecelakaan berbagai jenis peralatan utama sistem persenjataan milik TNI masih sering terjadi. Sepanjang tahun 2010 saja, tercatat sudah 76 anggota TNI tewas dalam berbagai kecelakaan. Korban jiwa tak hanya jatuh dari pihak TNI, namun rakyat sipil pun kadang juga turut menjadi korban. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan semakin menjatuhkan moral prajurit TNI.
Kalimat Induktif adalah paragraf yang memiliki gagasan utama, atau inti pokok permasalahannya terletak pada akhir paragraph.
Contoh : Pada waktu anak didik memasuki pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerah. SEtelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah dengan teman-temannya atau orang tuanya. ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. jam sekolah hanya berlangsung selama beberapa jam. Baik waktu istirahat ataupun diantara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap digunakan. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya penutur  asli bahasa daeah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan tetap maju
5). Cari dan Temukan paragraf atau wacana Campuran : Deskripsi, Narasi, Argumentasi baik yang Deduktif maupun yang Induktif !
Jawab :
Narasi adalah jenis karangan yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang. Oleh karena ituparagraf narasi adalah paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang.
Contoh : Erwin adalah pekerja anak yang sehari-hari mengangkat pasir dari dasar Sungai Indanagawo di Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara. Pekerjaan itu ia lakukan setiap usai pulang sekolah hingga sore hari. Dari pekerjaannya sebagai penambang pasir sungai tersebut, untuk satu kendaraan angkutan jenis Colt yang bisa ia isi penuh dengan pasir, Erwin mendapat bayaran hingga Rp 40.000,00. Hasil dari usahanya itulah yang membiayai pendidikannya, selain untuk ikut meringankan beban orang tuanya. (“Khazanah”, dalam Kompas, 6 Desember 2005)
Deskripsi adalah paragraf yang isinya menggambarkan keadaan sesuatu atau suasana tertentu, atau yang isinya membeberkan hal orang, benda, keadaan, sifat, atau keadaan tertentu.
Contoh : Mau tahu isi terowongan itu? Kalau kita masuk sekitar 30 meter ke depan, suasananya memang sangat gelap. Namun, di bawah atau di lantai yang kita pijak terdapat lampu petunjuk jalan. Setelah itu, kita bisa menjumpai lantai kaca yang di dalamnya hidup berbagai macam ular. Ada juga tembok kaca yang di dalamnya berisi berbagai macam binatang. (“Primata Tersisa di Schmutzer”, dalam Suara Merdeka, 10 September 2006)
Argumentasi adalah paragraf yang isinya meyakinkan pembaca dengan mengemukakan bukti-bukti konkret atau fakta-fakta yang konkret.
Contoh : Faktor genetik atau keturunan sangat mempengaruhi munculnya asma. Penelitian asma pada orang kembar menunjukkan kejadian asma pada orang kembar satu telur lebih tinggi daripada kembar dua telur. Tetapi, anak kembar dari satu telur tidak selalu keduanya menderita asma. Hal ini membuktikan bahwa faktor genetik atau keturunan merupakan faktor yang memudahkan munculnya asma. Namun, faktor lingkungan menentukan kapan dimulainya penyakit bermanifestasi klinis. (“Mengapa Terjadi Asma”, dalam Suara Merdeka, 10 September 2006)

Tugas Bahasa Indonesia ke-2

BAHASA INDONESIA 2
Di Susun Oleh     :
·        Citra Quintiara Indah (11110616)
·        Ferry Arriyadi (12110754)
·        Siti Sarah Amaliani (16110619)
Kelas                    : 3KA08
Tugas Bahasa Indonesia 2 # (Tugas Ke-2)

1.  Baca literatur tentang kalimat efektif dan kesejajaran kata dalam kalimat (literatur bebas dan harus dicantumkan dalam daftar referensi). Cari data melalui majalah dan surat kabar masing-masing sebanyak 5 kalimat. Pilih kalimat yang tidak memperhatikan unsure kesejajaran bentuk kata dalam sebuah kalimat! Ubahlah kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat efektif dengan memperhatikan kesejajaran bentuk kata-katanya.

Ø Kalimat non-Efektif
·        Revitalisasi terminal dibiayai pihak ketiga dan sebagai kompensasinya Pemerintah Kota Bogor menyerahkan sebagian lahan di Terminal Baranangsiang untuk area komersial yang mereka kelola. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Hotel di Terminal diprotes)
·        Sejumlah warga, memang terpaksa mengungsi karena jika banjir tiba, akses air bersih maupun listrik sulit diperoleh.  (Warta Kota, 3 Mei 2013, Terpaksa evakuasi ibunya).
·        Kopaja berniat menambah Kopaja dengan tarif Rp 5.000 ini namun disesuaikan dengan kondisi keuangan koperasi dan kemampuan pinjaman ke perbankan. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Kopaja AC 602 segera beroperasi).
·        Sehari menjejakan kaki di Jakarta, Sophie langsung diundang menjadi bintang tamu berbagai talkshow. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Sophia Latjuba).
·        Selain karena uang, di dalam kontrak jelas disebutkan bahwa aku boleh menghapus tatto tersebut. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).

Ø Kesejajaran Kata dalam Kalimat
·        Revitalisasi terminal ini dibiayai pihak ketiga dan sebagai kompensasinya sebagian lahan di Terminal Baranangsiang diserahkan oleh Pemerintah Kota Bogor untuk area komersial yang mereka kelola. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Hotel di Terminal diprotes).
·        Sejumlah warga, memang terpaksa mengungsi karena jika banjir tiba, sulit memperoleh akses air bersih maupun listrik. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Terpaksa evakuasi ibunya).
·        Kopaja berniat menambah armada dengan tarif Rp 5.000 ini namun menyesuaikan dengan kondisi keuangan koperasi dan kemampuan pinjaman ke perbankan. (Warta Kota, 3 Mei 2013, Kopaja AC 602 segera beroperasi).
·        Sehari menjejakan kaki di Jakarta, berbagai talkshow langsung mengundang Sophie menjadi bintang tamu. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Sophia Latjuba).
·        Selain karena uang, di dalam kontrak jelas disebutkan bahwa tatto tersebut boleh dihapus. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).



2.  Carilah masing-masing 3 kalimat yang mengutamakan bagian kalimat yang berupa keterangan tempat dan keterangan waktu. Tuliskan sumber kutipannya.

Ø Keterangan Tempat
·        Semuanya berawal dari celoteh Irfan hakim dan Asti Ananta, dua pembawa cara (MC) Gema Ramadan SCTV yang digelar di Bekasi, Jawa Barat (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Syahrini)
·        Steven dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Darmo Satelit Surabaya (Koran Nyata, 4 April 2013, Ratu Downhil – Lion Air)
·        Acara Red Carpet Gala Premiere film Java Heat di Epicentrum, Kuningan, Jakarta begitu meriah (Koran Nyata, 4 April 2013, Gala Premiere Java Heat)

Ø Keterangan waktu
·        Untuk kepentingan yang sama, Ario juga diberangkatkan ke Amerika dengan rekan satu manejemnnya, Joe Taslim, mulai 19 April hingga 1 Mei (Koran Nyata, 4 April 2013, Ario Bayu)
·        Sekitar 10-15 menit berenang, akhirnya mereka bisa mencapai landasan (Koran Nyata, 4 April 2013, Ratu Downhil – Lion Air)
·        Pesawat baru datang sekitar Pukul 12.30 WIB (Koran Nyata, 4 April 2013, Ratu Downhil – Lion Air)




3.  Cari masing-masing 3 kalimat yang menunjukkan urutan peristiwa yang logis, dan 3 kalimat yang menunjukkan penegasan dengan cara mengulang kata yang dianggap penting. Tulis sumber kutipannya.

Ø Kelogisan
·        Orang tua pasti tidak menginginkan anak mengalami kendala selama di perjalanan, seperti mabuk kendaraan, terutama ketika harus menempuh perjalanan jauh dan lama. (Kompas, 24 Februari 2013, Klasika).
·        Satu hal yang terpikir adalah melawan, setelah itu berteriak sekeras mungkin. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah Manca).
·        Sejak kecil Arifin Putra cukup mengalami suka duka dalam hidupnya. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah)

Ø Penegasan
·        Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. (Kompas, 24 Februari 2013, Politik).
·        Nurmala berurai air mata pada saat orang bergembira ria. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen)
·        Mencari pekerjaan dijakarta tidak semudah yang kamu banyangkan apalagi kalau kami tidak punya koneksi.





4.     Carilah 5 kalimat yang di dalamnya terdapat pengulangan subjek kalimat yang tidak diperlukan. Salin kalimat itu dan tuliskan sumbernya.

Ø Pengulangan Subyek
·        Ketika dia membuka pintu mobil, tiba-tiba dia ditodong oleh perampok. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah Manca).
·        Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Kisah).
·        Dia datang membawa bakul nasi, lalu dia meletakannya di atas meja makan. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen).
·        Doni menduga-duga apa isi surat itu, apakah ini dari Siska, pacar Doni yang dia putuskan sebulan lalu? (Majalah Nova, 20 Juni 2011, Cerpenku).
·        Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. (Kompas, 11 Mei 2010, Cerpen).



5.     Cari kalimat-kalimat dengan variasi pembukaan:
a.       Frase keterangan tempat
b.       Frase keterangan waktu
c.       Frase keterangan cara
d.       Frase verbum
e.       Partikel penghubung

a.     Frase keterangan tempat
§  Di Mobil menuju ke Denpasar kulihat Aji hanya diam. Tapi aku tetap tidak menemukan kesusahan atau penderitaan dimatanya. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
§  Di Masjid Baitussalam, kawasan Komplek Permata Puri Laguna, Cibubur, Depok, sang ustadz tampak penuh semangat menjalani syuting (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Ustadz Solmed)
§  Di Jakarta kemana-mana sesuka hati (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Sophia Latjuba)

b.     Frase keterangan Waktu
·        Jam tiga pagi, kudengar tangisan yang menyayat hati (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
·        Jam 10 pagi, akan digelar sidang pertama gugatan cerai Lydia Kandou dengan materi mediasi (Koran Nyata, 4 April 2013, Lydia Kandou)
·        Sepuluh Menit kemudian, Lydia keluar ruangan dan berjalan menuju ruangan dan berjalan menuju ruang arsip perdata (Koran Nyata, 4 April 2013, Lydia Kandou)




c.      Frase keterangan Cara
·        Dari bisik-bisik teman-temannya yang datang ke upacara itu, adik tiriku menangkap suaminya sedang bersama seorang perempuan (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
·        Dering telepon di ruang tamu terdengar bertubi-tubi (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Tiga Perempuan)
·        Saat sengkeran dan siraman pengantin perempuan menggunakan ubet-ubet kain, dan kain tangkepan

d.     Frase Verbum
·        Dengan seksama ia mendengarkan suara dari iphone-nya untuk mengetahui pesan suara yang masuk (Koran Nyata 4 April 2013, Andira Mahasiswi UI Tuna Netra)
·         Dengan mengikuti acara ini, saya dipaksa menurunkan level kegugupan saya (Koran Nyata, 4 April 2013, Lazaro Arbos)
·        Dengan dimasak, unsur organik buah dan sayur kembali ‘dimatikan’ menjadi an-organik, seperti di dalam tanah. (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Konsultasi).
e.      Partikel Penghubung
§  Jadi, saya harus sediakan waktu untuk belajar, mengisi otak saya dengan pengetahuan baru, memeprdalam kemampuan akting saya, serta menyegarkan pikiran (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Jeong il woo)
§  Tapi, jangan bayangkan malaikat mautnya sama seperti dalam film-film klasik yang seram (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, Jeong il woo)

§  Namun April bersyukur, sekalipun segera menikah, dirinya tetap berhubungan baik dengan mantan (Koran Nyata, 3 Oktober 2011, April Jasmine)