Kamis, 25 April 2013

Bahasa Indonesia : Deteksi Sonority Peak untuk Penderita Speech Delay Menggunakan Speech Filing System

Latar Belakang

Keterlambatan bicara atau speech delay menunjukkan perkembangan di bawah rata-rata anak normal, Anak yang mengalami gangguan bicara mengakibatkan ketidakjelasan pada proses artikulasinya. Analisis sonority peak digunakan dalam penelitian ini dibantu dengan perangkat lunak Speech Filing System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita speech delay mengalami gangguan produksi bicara, kurangnya output verbal dan pemahaman kata, namun visual languagenya berfungsi baik.


Tujuan Penelitian


Penelitian gangguan bicara bertujuan untuk mengetahui karakteristik learning disabilities dalam proses perkembangan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik suara anak penderita speech delay berdasarkan spektrum suara, sehingga dapat ditentukan karakteristik dari suara anak tersebut.


Metode Penelitian


Data penelitian adalah anak penderita speech delay berusia 5-10 tahun. Anak tersebut sedang menjalani proses terapi pada pusat rehabiltasi. Data anak direkam menggunakan alat perekam khusus dan hasil rekaman dianalisis menggunakan perangkat lunak Speech Filing System. Data mentah ditranskripsi dan disegmentasikan sehingga ditemukan data hasil berupa gambar spektrum suara dan silabel. Sampel suara diambil dengan merekam suara dengan spesifikasi pengaturan frekuensi sampling dan jumlah bit yang disesuaikan kemudian diubah menjadi data digital yang telah disimpan dalam bentuk file wav. Data kuantitatif diperoleh melalui hasil survei tabel perolehan bunyi suara pada stimulus yang telah diberikan.


Hasil Penelitian


Hasil penelitian diperoleh melalui proses perekaman data, proses editing, dan segmentasi kata. Analisis data dilakukan dengan melakukan proses editing dan dilanjutkan dengan pengamatan waktu serta frekuensi. Kenyaringan suara menunjukkan bahwa anak yang berusia lebih tinggi kurang nyaring dalam mengucapkan kata yang diminta. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif pada mental anak.


Kesimpulan


Penelitian sonority peak atau puncak silabel dan artikulasi berorientasi pada pengukuran sinyal ujaran. Anak speech delay sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan (artikulasi, pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton pada subjek penelitian. Terdapat distorsi pada pitch, intonasi, dan pola stress. Pola intonasi yang dibatasi oleh batas nada tinggi atau rendah menunjukkan nada yang relatif datar dan lemah. Pitch yang dihasilkan lemah, kontrol volume kurang dan kualitas vokal yang relatif lemah.


lebih lengkapnya download disini


Referensi :





  • American Psychiatric Association Proposed Revision: Definition of a Mental Disorder Retrieved December 20th 2011
  • Fitch, J. L. (1973). Voice and articulation. In B. B. Lahey (Ed.), The Modification of language behavior (pp. 130-177). Springfield, IL: Charles C. Thomas Publisher.
  • Fox, D. R. (1978). Evaluation of Voice Disorders. In S. Singh, & J. Lynch (Eds.).
  • Gleason, J. B. (2001). The development of language (5th ed.). Boston: Allyn and Bacon Publishers.
  • Hargrove, P. M. (1997). Prosodic aspects of language impairment in children.
  • Topics in Language Disorders, 17(4). 76-83.
  • Goldfield BA & Reznick J S (1990). Early lexical acquisition : rate, content, and the vocabulary spurt. Journal of Child Language, 17.



Sumber :
http://www.cendekia.ac.id/stor/articles/sttc_journal_2012-12-17_j-02.pdf




Tidak ada komentar:

Posting Komentar